Sabtu sore 31 Agustus 2019, belum juga masuk mode istirahat setelah berkegiatan di Tahura dari pagi hingga siang hari di Selametan Smipa TP15, masuk pesan di grup WA Klab Jelajah Bandung. Entah karena terpicu semangat menjelajahnya atau karena alasan lain, muncullah obrolan WA di sebelah kiri ini dengan kata kunci ‘beubeunangan‘.

Karena badan cukup lelah, beruntung beberapa anggota grup (empat orang tepatnya) akhirnya menyepakati untuk tidak jalan ke arah patahan lembang – tapi untuk menerobos sejuknya udara pagi di Bandung dalam rangka mencari Sarapan.

dan… inilah hasilnya…

Kalimat-kalimat di bawah ini adalah ungkapan hati nurani inisiator beubeunangan : kawan kita Irvan – seusai perjalanan kemarin di Sabtu siang hari. Teks dibawah ini dicopas tanpa editan – murni dari pesan Irvan yang muncul di grup WA KJB.

“Beubeunangan Hari Kemarin”
Kacidaaa… mun aya nu teu apal Kupat Tahu Gempol.
Alhamdulillah, saya sudah tau kemarin.
Kacidaaa… mun aya nu belom pernah ngopi di Kopi Djawa
Nuhunn Gusti, tos kacumponan kamari
Beubeunangan pisan kemarin teh nyakkk

Buat saya, banyak pisan beubeunangan kemarin. Dari mulai “beubeunangan” makan Kupat Tahu Gempol di Jl. Gempol (dago) hingga “beubeunangan” ngopi kopi awan di Kopi Djawa Jl. Braga.
Memang Istimewa dan unik konsep jelajah Kak Andy dan Kak Lyn. Saya diajak Jelajah dari pasteur, trus makan di Jl. Gempol (dago), tapi minumnya di Jl.Braga. Jadi jeda makan dan minum teh bukan sekedar berbatas waktu, tapi juga berbatas jarak (nuuu jarakna teh kabina2). Ibarat dikasi makan ku emak, “Yeuh, geura dahar didieu,tapi tuh nginumna cokot di lebak (nu jarakna 3 Km)” Atuh saya ngajawab, “Boa Edaaan Makkk”. Asli asa kakara buat saya. Umumnya kalo makan dan minum teh sepaket selalu di akhir kegiatan, tapi ini mah setelah makan disuruh jalan lagi (*mode nyanyi leng geleng geleng ala dangdut pantura). Istimewa? Iya, meski sampe sekarang masih mikir aya nya “nukieu”.

Setengah hari teh berkesan pisan kemarin mah.
Nuhun buat Kak Andy, Kak Lyn dan Kak MJ yang telah menurunkan tensi tensi kehidupan saya di hari Minggu kemarin. Nuhun juga buat Nyi Miss World yang telah menjemput Kakang Arya Kamandanu, yang juga telah menyelamatkan receh di saku celana dari godaan Kopi Awan bertubi-tubi. Aslina, didalam saku teh tinggal receh + uang kertas abu2….nyaris dikeduk demi ngabekel kopi Awan.
Gaess…kalo mau tau lokasi Kupat tahu Gempol dan Kopi Djawa. Boleh japri saya.
Saya yakin anda semua belum tahu. Kalo sudah tau, jangan kasi tau saya, karena saya sudah tau.

Demikian liputan singkat KJB – di jelajah pertamanya di TP15 ini. Terima kasih tentunya buat sang inisiator / provokator – Irvan – yang setidaknya berhasil menggugah kelompok ini untuk bangun dan bergerak lagi, dimulai dari ikhtiar ‘sugan beubeunangan‘ sehari setelah Selametan TP15. Kenapa kami sarapan sampai jam makan siang, memang banyak yang diobrolkan… salah satunya ternyata karena kami membicarakan rencana perjalanan yang lebih Epic – ingin menjajal diri menelusuri Patahan Lembang di minggu berikutnya. Nantikan kisah perjalanan selanjutnya.

Posting ini memang ditujukan untuk mempromosikan Klab Jelajah Bandung, supaya kami bisa berbagi keseruan dan kebahagiaan lewat cara-cara yang sederhana. Tentunya sambil membangun koneksi juga satu sama lain. Sangat ditunggu buat teman-teman semua yang mau bergabung. Salam Smipa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *